Cakrawala Asia.news, Jakarta – Pemerintah memastikan bahwa seluruh jajaran telah siap untuk mengamankan dan melancarkan rangkaian kegiatan arus mudik, malam takbiran, perayaan Idul Fitri 1446 H, hingga arus mudik.
Pemerintah, dalam hal ini Kemenko Polkam, kemudian Kapolri beserta jajaran, Panglima TNI beserta jajaran, dan beberapa Kementerian dan Lembaga yang terkait dengan kegiatan mudik, kegiatan malam takbir dan Idulfitri, telah melaksanakan video conference dengan seluruh jajaran di seluruh wilayah di Republik Indonesia untuk memastikan dan mengecek kesiapan pengamanan arus mudik, malam takbir, perayaan Idul Fitri yang akan dilaksanakan.
Termasuk juga pengecekan kesiapan untuk arus balik. Dari hasil pengecekan dapat dipastikan bahwa seluruh jajaran telah siap untuk mengamankan dan melancarkan pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
Sebagaimana yang telah disampaikan, dengan melakukan pegelaran, baik itu personil, pos-pos pelayanan terpadu, termasuk kesiapsiagaan satgas bencana, ujar Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan, saat konferensi pers usai melakukan Monitoring Sitkamtibmas pada malam takbiran menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (30/3/2025) malam.
Menko Polkam menyampaikan, fokus pengamanan kali ini adalah objek-objek yang akan dilaksanakan untuk kegiatan salat Idul Fitri, baik itu di masjid atau di lapangan terbuka.
Selain itu, kegiatan-kegiatan malam hari, di beberapa titik-titik keramaian sebagaiman yang dilaporkan oleh para Kapolda, Pangdam dan Forkopimda.
Fokus selanjutnya mengenai wilayah-wilayah yang rawan bencana sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala BMKG.
Disampaikan, bahwa ada beberapa wilayah yang masih mengalami curah hujan yang tinggi seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, maupun Sulawesi Selatan.
“Sekali lagi atas nama pemerintah, Bapak Prsiden menugaskan kepada kita, semua sebagai representasi bahwa pemerintah harus hadir di masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik arus mudik. Kemudian, kegiatan malam takbir, kegiatan salat Idul Fitri dan perayaan Idul Fitri, sampai dengan arus balik harus berjalan dengan aman, lancar dan kondusif,”terangnya.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di kegiatan tersebut mengatakan, ada 843 titik yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan malam takbiran yang melibatkan 555.589 orang. Kemudian ada 78.506 Masjid dan 38.394 ribu tempat yang akan digunakan untuk melaksanakan salat Ied.
Menurutnya, ini membutuhkan personil pengamanan untuk memastikan rangkaian kegiatan malam takbir, karena ada beberapa wilayah yang melaksanakan pawai keliling dan kegiatan salat Ied besok.
“Beberapa catatan yang perlu kami informasikan, dari prediksi 2,1 juta masyarakat yang akan mudik. Saat ini masih tersisa 20 persen sehingga biasanya akan ada lonjakan pasca kegiatan halal bihalal baik di hari H atau pun H+1. Makanya saya minta seluruh jajaran tetap waspada dan mempersiapkan berbagai macam alternatif rekayasa baik dari contraflow, maupun one way,” kata Kapolri.
Terkait puncak arus mudik, Kapolri menyampaikan bahwa terjadi di tanggal 28 Maret sebesar 258.380 yang melalui jalur tol dan ini naik 1,1 persen dibanding tahun 2024. Kemudian, prediksi arus balik diperkirakan tanggal 5 sampai 7 April.
“Pemerintah melakukan berbagai macam strategi mulai dari diskon tarif tol, diskon tiket pesawat, termasuk mempersiapkan pengaturan rekayasa mulai dari oneway, contraflow. Kemudian juga akan dilakukan pembebasan tarif di beberapa wilayah tol tertentu, namun perlu dilakukan rapat lagi sehingga semuanya bisa terpola dengan baik,” kata Listyo Sigit.
Hadir dalam kegiatan tersebut Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, dan Kementerian dan Lembaga terkait. **
Sumber : SIARAN PERS NO. 34/SP/HM.01.02/POLKAM/03/2025