Cakrawalaasia.news, Santiago – Produk makanan sehat Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi
senilai USD 8,8 juta atau setara Rp.145 miliar pada pameran Espacio Food & Service 2025.
Selain potensi transaksi, juga berhasil digapai peluang kontrak jangka panjang di sektor ritel modern, niaga elektronik
(e-commerce), dan distributor untuk Cile dan sekitarnya. Pameran tersebut berlangsung pada 30 September – 2 Oktober 2025, di Santiago, Cile.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini
Puntodewi, produk Indonesia berhasil menarik minat pengunjung karena menawarkan keunikan rasa, kualitas, dan nilai tambah yang khas. Kelebihan-kelebihan ini sulit ditemukan di produk dari negara lain.
“Produk-produk yang tampil di Espacio Food & Service 2025 merupakan produk unggulan berupa pangan sehat alami yang berbasis kelapa, rempah, serta kopi dan memiliki cita rasa autentik serta cerita asal – usul (storytelling) yang kuat. Beberapa produk juga mendukung keberlanjutan dan mendukung usaha
perempuan melalui kepemilikan sertifikat women-owned preneur dari organisasi internasional,” ungkap
Puntodewi dari Jakarta, Kamis (9/10).
Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Santiago Indah Fajarwati Bachter mengungkapkan potensi transaksi yang signifikan serta peningkatan peluang kontrak dengan buyer Cile dihasilkan dari 25 pertemuan penjajakan bisnis (business matching) antara delapan peserta eksportir Indonesia dengan importir atau buyer asal Cile.
Indonesia juga menerima berbagai pertanyaan (inquiries) terkait produk
makanan dan minuman Indonesia.
Sejumlah buyer besar di Cile yang tertarik pada produk-produk pangan sehat Indonesia berasal dari sektor ritel modern dan distribusi di Cile seperti Cencosud dan Wallmart Cile, serta pelaku usaha di sektor hotel, restoran, dan katering (horeka). Para buyer potensial tersebut turut mencoba produk yang ditampilkan dan menyatakan ketertarikan untuk melakukan pertemuan lanjutan dengan beberapa
pelaku usaha Indonesia.
Produk makanan sehat unggulan yang ditampilkan di Paviliun Indonesia, yaitu gula kelapa organik, cokelat premium, biskuit bebas gluten, minuman kelapa, hingga keripik tempe premium dan produk kopi olahan berupa permen dan kopi instan.
“Produk makanan sehat Indonesia mendapat respons positif karena sesuai dengan tren konsumen Cile yang semakin mengutamakan gaya hidup sehat. Hal ini membuka peluang besar untuk memperluaspasar ekspor tidak hanya di Cile, tetapi juga ke negara-negara Amerika Latin lainnya,” kata Indah.
Menurut Indah, partisipasi Indonesia di Espacio Food & Service 2025 juga memaksimalkan pemanfaatan Indonesia -Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (Indonesia-Chile CEPA) yang memberikan preferensi tarif hingga nol persen untuk berbagai produk makanan dan minuman.
Skema ini membuat produk Indonesia semakin kompetitif di pasar Cile sekaligus memperkuat posisi untuk
menembus pasar Amerika Latin.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Cile Vedi Kurnia Buana menyampaikan, pemerintah selalu mendukung penuh promosi produk makanan sehat dan alami Nusantara di mancanegara.
“Partisipasi Indonesia di Espacio Food & Service 2025 merupakan langkah penting untuk memperkuat diplomasi
ekonomi sekaligus mempererat hubungan dengan negara di kawasan Amerika Latin,” tambah Dubes Vedi.
Paviliun Indonesia menempati area seluas 36 m² dengan desain bernuansa merah putih yangmenonjolkan identitas Indonesia. Kehadiran Paviliun Indonesia difasilitasi ITPC Santiago.
Dubes Vedi bersama Kepala ITPC Santiago Indah membuka secara resmi Paviliun Indonesia pada hari pertama
pameran, Selasa, (30/9).
Paviliun Indonesia menghadirkan tiga perusahaan makanan dan minuman unggulan, yaitu PT Mayora Indah Tbk, PT Niramas Utama, dan PT Mandala Prima Makmur.
Selain itu, hadir pula lima pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) terpilih, yaitu PT Azaki Food Internasional, CV Arva Indonesia, CV Pangantama Makmur Abadi, Aliet Green, dan PT Rumah Bahagia Sejahtera. Kelimanya merupakan hasil kurasi melalui sesi pitching oleh ITPC Santiago untuk memastikan kesesuaian produk Indonesia dengan peluang pasar Cile.
Chief Executive Officer (CEO) PT Rumah Bahagia Sejahtera (Casa Grata), Jane Tanuwidjaja mengapresiasi
dukungan Kementerian Perdagangan dalam Espacio Food & Service 2025, termasuk dukungan sertifikasi
keamanan pangan Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) yang memperkuat kesiapan Casa
Grata memasuki pasar ekspor.
“Respons pasar di Cile sangat positif. Lebih dari 98 persen pengunjung menyukai produk kami dan
berharap Casa Grata segera hadir di sana. Pameran dan bussiness matching yang dilakukan menjadi langkah penting bagi Casa Grata sebagai UMKM Indonesia sehingga kami dapat bertemu dengan calon pembeli potensial dan memperkenalkan produk sehat dan berkelanjutan ke pasar global,” ujar Jane.
Sementara itu, perusahaan distributor Cile Elbelman Corp S.A menyatakan kertarikannya pada produk pangan sehat Indonesia yang dipamerkan dalam Espacio Food & Service 2025. Commercial Manager Elbelman Corp S.A, Juan Pablo Henriques melakukan beberapa penjajakan bisnis dengan hampir seluruh pelaku usaha Indonesia.
“Kami sangat senang bertemu dengan perusahaan-perusahaan Indonesia di Espacio Food & Service 2025. Produk-produk Indonesia memiliki kualitas tinggi dan potensi yang besar untuk masuk pasar Cile. Kami akan meninjau kembali hasil dari penjajakan bisnis ini,” ujar Juan Pablo.
Pameran Espacio Food & Service 2025 diikuti lebih dari 1.300 stan dengan jumlah pengunjung mencapai 35.000 orang dari berbagai negara. Tercatat beberapa negara yang berpartisipasi, yaitu Italia, Brasil, Argentina, Amerika Serikat, Turki, Kanada, Tiongkok, Indonesia, dan Vietnam.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Cile
Pada 2024, nilai ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Cile tercatat sebesar USD 22,30 juta. Sementara itu, pada Januari – Agustus 2025, nilai ekspor produk makanan dan minuman ke Cile
tercatat sebesar USD 20,20 juta. Nilai ini meningkat sebesar 46,53% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatat nilai USD 13,78 juta.
Pada Januari – Agustus 2025, total perdagangan Indonesia-Cile tercatat senilai USD 370,60 juta. Nilai ini
meningkat 21,07% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang senilai USD 306,10 miliar.
Ekspor Indonesia ke Cile tercatat USD 308,70 juta atau meningkat 43,63% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, impor Indonesia dari Cile sebesar USD 61,90 juta. Indonesia mencatatkan surplus terhadap Cile sebesar USD 246,80 juta. **











