Cakrawalaasia.news, Jakarta – Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menutup rangkaian kegiatan Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Tahun 2025 yang mengusung tema ‘Generasi Emas Cakap PBK : Pahami Risiko dan Peluang’.
Acara penutupan ini dilaksanakan di Jakarta, Jumat (24/10). “Kegiatan Bulan Literasi PBK merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Bappebti dalam meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat terhadap industri PBK di Indonesia, sekaligus edukasi kepada
masyarakat mengenai manfaat, peluang, sekaligus risiko transaksi di bidang PBK,” terang Kepala Bappebti, Tirta Karma Senjaya.
Tirta menambahkan, melalui kegiatan ini, Bappebti berkomitmen memperluas akses edukasi dan meningkatkan perlindungan konsumen dari praktik perdagangan ilegal yang dapat merugikan masyarakat.
“Meskipun Bulan Literasi telah berakhir, tugas kita untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tidak boleh berhenti. Literasi harus terus berlanjut dan berkesinambungan karena potensi PBK di Indonesia sangat besar dengan pelaku usaha yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini juga guna menjawab tantangan sekaligus peluang dalam perdagangan yang makin besar,” ujar Tirta.
Selama satu bulan pelaksanaan, Bappebti bersama Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan, seperti temu wicara, siniar, diskusi, seminar web, lokakarya, hingga market update yang berlangsung pada September – Oktober 2025. Berbagai kegiatan tersebut mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
“Kami yakin melalui edukasi yang dikemas dengan berbagai kegiatan, literasi akan lebih efektif mencapai sasaran. Literasi yang kuat akan menjadi fondasi bagi terwujudnya masyarakat yang cerdas bertransaksi PBK, cakap memanfaatkan peluang, dan bijak menghadapi risiko. Bagi industri
PBK sendiri, hal ini tentu akan berdampak sangat baik bagi kemajuan PBK sebagai bagian dari penguatan ekonomi Indonesia,” tegas Tirta.
Ketua Panitia Bulan Literasi PBK 2025, Agung Wisnuaji mengungkapkan, selama pelaksanaan Bulan Literasi PBK 2025, tercatat sebanyak 107 agenda intermediate event telah di selenggarakan, baik secara tatap muka maupun daring.
Kegiatan berlangsung di berbagai kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Bekasi, Tangerang, Depok, Bogor, dan Kisaran dengan peserta
mencapai lebih dari 16 ribu orang.
Kegiatan ini melibatkan enam perguruan tinggi di Indonesia. Terdapat 67 konten digital yang telah dipublikasikan dan berhasil menjangkau lebih dari 467 ribu audiens. Selain pengemasan yang cukup menarik, berbagai kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para pakar PBK dan regulator.
“Diskusi yang diselenggarakan juga membuka ruang interaksi langsung antara masyarakat dengan pelaku industri PBK, sehingga berbagai hal, baik dinamika maupun perkembangan industri dapat disampaikan dengan baik,” jelas Agung.
Disisi lain, Ketua Aspebtindo Zulfan Syaiful Bahri menyampaikan, Bulan Literasi PBK merupakan komitmen
bersama para pelaku industri PBK dan regulator yang dilaksanakan tiap tahun sejak 2023.
Kegiatan ini efektif mengedukasi masyarakat dan menjadi kesempatan baik bagi pelaku untuk mengembangkan usaha.
“Tiga kali penyelenggaraan Bulan Literasi PBK terus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri. Untuk itu, kita berharap akan terus dilaksanakan setiap tahun dengan format yang makin kreatif, sehingga lebih menarik minat masyarakat untuk berperan aktif dalam industri PBK,”
ungkap Zulfan.
Sementara, Sekretaris Bappebti Ivan Fithriyanto menyampaikan, Bappebti mengapresiasi seluruh pihak yang
telah berkontribusi dalam kesuksesan penyelenggaraan Bulan Literasi PBK 2025.
Apresiasi juga diberikan dalam bentuk sertifikat penghargaan kepada pelaku usaha PBK yang telah berperan aktif
seperti Aspebtindo, Badan Arbritase Perdagangan Berjangka Komoditi (BAKTI), bursa berjangka, kliring berjangka, pialang berjangka, pedagang berjangka, pedagang fisik emas secara digital, penasihat berjangka, serta bank penyimpan margin yang diserahkan langsung oleh Kepala Bappebti.
“Ke depan, Bappebti berharap sinergi terus berlanjut antara Bappebti, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam penyebaran informasi dan edukasi PBK. Sinergi ini menjadi wujud tekad bersama untuk mewujudkan industri PBK yang inklusif, inovatif, dan berintegritas,” terang Ivan.
Salah satu pelaku usaha yang juga peserta kegiatan, perwakilan PT Sentra Arta Maksima, Fredericus Wishnubroto menyampaikan, Bulan Literasi PBK memberikan manfaat banyak kepada
para pihak terkait. Selain meningkatkan pemahaman, kegiatan ini juga dinilai dapat membangun ekosistem dan mendorong pertumbuhan pelaku usaha nasional.
“Mari kita tingkatkan pemahaman dan kesadaran tentang perdagangan berjangka komoditi. Pahami risiko dan
manfaatkan peluang untuk masa depan yang lebih baik,” tutup Fredericus. **









