Cakrawalaasia.news, Jakarta – Pendiri Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia adalah Puk Jie Liong dengan Julukan “Master Bruce Liong”, lahir di Jakarta pada tanggal 12 Maret 1942.
Saat berusia 10 tahun, ayah Master Bruce Liong yang bernama Puk Yung Cong mulai mendidiknya Teknik Beladiri. Ayahnya mendidiknya dengan sangat keras dan disiplin, ada kalanya jika beliau malas latihan, ayahnya tidak segan-segan untuk menghajarnya. Teknik beladiri yang diajarkan oleh ayahnya merupakan teknik dasar beladiri kungfu yang memiliki mutu yang bagus sebagai warisan turun-temurun dari keluarga.
Pada Tahun 1953-1955, paman Master Bruce Liong membawanya ke Cina untuk belajar beladiri Kungfu, disana beliau berlatih dengan sungguh-sungguh karena pada dasarnya beliau hobby Kungfu (Beladiri).
Pada Tahun 1956, Master Bruce Liong kembali ke Jakarta. Di Jakarta beliau disuruh kembali belajar Beladiri Kungfu pada aliran SANTHUNG yaitu Tinju Utara pada Guru Liu Oh Thing. Selama 2 (dua) tahun beliau dilatih jurus-jurus tangan kosong dan senjata Kungfu.
Pada usia 16 Tahun, beliau kembali dibawa ayahnya untuk memperdalam beladiri Kungfu aliran Tinju Selatan kepada Guru Tan Peng Liang yaitu Perguruan Cakar Macan. Guru Tang Peng Liang terkenal dengan kecepatan tangannya yang meliuk-liuk, model tarung yang tak umum menggunakan tangan. Disinilah dia dilatih tarung bebas/duel setiap hari tanpa alat pelindung.
Pertarungan yang benar-benar nyata, sering kali mengalami bengkak dan memar ditubuh setiap latihan bertarung. Pada saat itu, ayahnya menghendaki anak satu-satunya (tunggal) ini menjadi pendekar Kungfu karena waktu itu, ayahnya hobby membaca buku-buku silat Kho Ping Ho.
Setelah belajar tarung tangan kosong pada Guru Tan Peng Liang, secara diam-diam, Master Bruce Liong juga mulai mempelajari tendangan secara mandiri. Dengan latihan tendangan secara tekun, Master Bruce Liong makin unggul baik dalam latihan maupun setiap tarung. Pernah suatu waktu, Guru Tan Peng Liang menyuruh 4 (empat) orang mengeroyoknya, namun pertarungan itu berhasil dimenangkan oleh Master Bruce Liong.
Dengan semakin seringnya bertarung, menambah pengalaman dan keahlian pada beliau. Beliau bertumbuh menjadi petarung yang selalu unggul baik di dalam maupun di luar Perguruan.
Sebagai bakti pada Guru Tan Peng Liang, Master Bruce Liong membantu Guru Tan Peng Liang selama 2 (dua) tahun mengajar di Perguruan dan kemudian berpisah karena Master Bruce Liong kemudian bekerja.
Satu hal, karena Kungfu telah mendarah daging dalam diri Master Bruce Liong, sekolah pun akhirnya merosot. Bruce Liong akhirnya hanya tamat SMP. Ahli bela diri Kungfu namun malas belajar di sekolah. Nasib dan Hobby memang tidak sama.
Pada Tahun 1974, Gubernur DKI Jakarta Bapak Ali Sadikin meresmikan Gedung Olahraga di Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Pada tahun inilah, pertama sekali Master Bruce Liong dan Guru Tan Peng Liang membuka latihan Kungfu untuk Umum. Master Bruce Liong dengan sangat senang hati mengajar Kungfu, selama 2 (dua) tahun dibantu oleh 4 asisten di Jakarta Pusat sampai akhir 1976.
Pada Desember 1976, Master Bruce Liong pamit pada Guru Tan Peng Liang untuk membuka Perguruan sendiri dan beliau mengizinkan. Tepat pada tanggal 3 Januari 1977, Master Bruce Liong mendirikan Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia di Jakarta.
Dengan penuh perjuangan dan kegigihan, Master Bruce Liong menerima dan mendidik anggota baru seorang diri. Pada awal pembukaan, sebagai promosi, beliau melakukam show Kungfu, jurus-jurus tangan kosong dan senjata persilatan.
Jurus-jurus yang diturunkan merupakan ciptaan sendiri Master Bruce Liong yang sudah diolah dan diseleksi beliau demi anggota dan nama Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia. Jurus-jurus yang beliau ciptakan merupakan gabungan aliran Utara dan aliran Selatan.
Pada tahun 1979, diadakan perlombaan Jurus-jurus Kungfu se-Indonesia di Jalan Gajah Mada Jakarta. Masing-masing Perguruan menurunkan 2 (dua) jurus. Pada saat itu Master Bruce Liong mendapatkan Juara I (satu) dengan Jurus Toya dan Pernafasan. Sejak itu nama beliau mulai dikenal karena jalannya kegiatan itu diliput oleh Media Massa.
IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) kemudian muncul sebagai wadah Perguruan Pencak Silat dan terbuka bagi Kungfu yang pada saat itu belum mempunyai wadah. Berbagai Perguruan Kungfu masuk wadah IPSI, termasuk Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia yang didirikan oleh Master Bruce Liong.
Master Bruce Liong kemudian sekolah Perwasitan dan Juri yang diadakan oleh IPSI. Beliau lulus sebagai Wasit dan Juri, maka setiap ada pertandingan IPSI beliau selalu jadi Wasit dan Juri bahkan menduduki Dewan Pendekar.
Seiring berjalannya waktu, tanpa terasa Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia telah mengikuti sebanyak 5 (lima) kali pertandingan IPSI dan masing-masing kelas anggota Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia Juara I (satu), II (dua) dan III (tiga). Anggota Master Bruce Liong yang bernama Parulian Sinaga (Juara I) kemudian hijrah ke Medan untuk kuliah di IKIP Medan (antara tahun 1983-1984). Dari sinilah awal mula berdirinya Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia di Provinsi Sumatera Utara.
Pada Tahun 1992, sebelum wadah Wushu muncul, Master Bruce Liong bersama beberapa teman beliau sudah melakukan beberapa kali rapat membentuk wadah Kungfu, yaitu Wushu sebagai wadah.
Wushu kemudian berhasil dibentuk dan mengadakan pertandingan duel bebas (Full Contact) tanpa alat pengaman perdana akhir tahun 1992 di Lokasari Jalan Mangga Besar Jakarta Pusat. Anggota atau Murid Master Bruce Liong beliau latih teknik bertarung yang baik. Seorang murid beliau yang berbakat berhasil menjadi Juara I (satu) pada pertandingan itu bernama Imran Sinaga yang pada saat ini tinggal bersama keluarganya di Bekasi Jawa Barat.
Sejak saat itulah, Kungfu yang masuk IPSI beralih ke wadah Wushu. Master Bruce Liong kemudian dicoret dari IPSI karena nama beliau termuat di Media Massa (Harian Jakarta) sebagai wasit dan juri pada pertandingan yang dilakukan oleh Wushu. Prestasi di Wushu membuat orang tua Master Bruce Liong bangga, namanya beliau menjadi harum, tidak sia-sia beliau mendidik Master Bruce Liong dengan beladiri Kungfu.
Setelah makin dikenal, Master Bruce Liong kemudian merambat ke dunia film. Beberapa film beliau menjadi pengarah maupun sutradara adengan laga. Film yang pernah beliau arahkan yaitu Film si Pitung (sebagai pemain bersama Dicky Zulkarnain, Doris K), Film Macho (bintang Barry Prima), dan Film Tutur Tinular.
Riwayat Hidup Master Bruce Liong Ini disadur dari Buku Riwayat Hidup Pendiri Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia yang ditulis tangan langsung oleh Master Bruce Liong pada akhir Tahun 2007 saat usia beliau 65 Tahun dan mulai lelah dan sakit.
Master Bruce Liong menuliskan pesan sebelum menutup Riwayat Hidupnya :
“ Menyinggung masalah Kungfu, sudah banyak anggota, dan pula dari generasi ke generasi, yang tanpa diduga, perjuangan-perjuanganku, yang kini sudah 40 tahun lebih kulalui, yang kini usiaku 65 tahun saat kubuat Riwayat Hidup ini, yaitu akhir tahun 2007. Banyak suka dukanya dalam menegakkan Perguruan, juga ada cobaan dari lain aliran beladiri, belum lagi masalah-masalah anggota”.
“Saya merasa sudah tua dan capek, cuma mengharap, jaga dan pupuk perguruan ini, karena banyak perguruan Kungfu lainnya yang tutup (gugur) di tengah jalan. Dewan-Dewan Guru atau Dewan Pendekar, semoga Jiwa dan Hatimu Satria, Jungjung Naga Sakti-ku. Kesan dan Pesan saya, jaga nama baik Perguruan, jangan jadi sok jago atau sombong. Karena langit tinggi masih ada langit lagi, carilah PERSAUDARAAN”.
“Resapi dan jiwai sumpah Perguruan yang saya buat Januari 1977, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perguruan ini, yang juga saya pribadi membuatnya. Semoga Riwayat Hidup ini menjadi obor bagi generasi penerus, nama saya diingat sebagai Pendiri (Guru Besar) Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia dan dikenang selalu. Sebagai akhir kata, saya tak lupa ucapkan terima kasih dan hormat kepada :
1. Ayah saya : Puk Yung Cong
2. Guru I : Liu Oh Thing
3. Guru II : Tan Peng Liang (semua sudah almarhum)”. Itulah pesan terakhirnya.
Berikut, beberapa pedoman/Sumpah dalam perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Menjungjung Tinggi Hakekat Pancasila
3. Menjungjung Tinggi Perguruan
4. Menghormati Orang Tua
5. Menghormati Guru dan Pelatih
6. Mengikat Tali Persaudaraan
7. Bersopan dan Santun
8. Bertindak yang Benar
9. Membela yang Lemah
10. Tidak Sombong dan Pamer
11. Sabar dan Mengalah
12. Milikilah Ilmu Padi
Jiwa Ksatria Perguruan Kungfu Naga Sakti Siauw Lim Sie Indonesia :
1. Menjunjung Tinggi Nilai Hakikat Pancasila
2. Menghormati Perguruan Maupun Perguruan Yang Lainnya
3. Membela Yang Lemah
4. Membina Persahabatan
5. Tidak Takabur dan Cakap Sombong
(**)
SUMBER : siuwlimsie.blogspot.com