Penanganan Pecandu Narkoba di Indonesia, Brigjend Pol Adhi Satya Perkasa : Pengguna Perlu di Perlakukan Secara Manusiawi

SIARAN PERS NO. 228/SP/HM.01.02/POLKAM/7/2025

Keterangan : Rapat Koordinasi Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Bidang Penanganan Narkoba yang digelar Kemenko Polkam, di Depok, Kamis (24/7/2025). (doc. Humas Kemenko Polkam-RI).

Cakrawalaasia.news, Depok – Penanganan masalah narkoba di Indonesia dinilai perlu mengedepankan pendekatan humanis, khususnya dalam menangani pecandu dan penyalahguna.

Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Penyusunan Rekomendasi Kebijakan Bidang Penanganan Narkoba yang digelar Kemenko Polkam, di Depok, Kamis (24/7/2025).

Rapat dipimpin oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Luar Biasa, Brigjen Pol Adhi Satya Perkasa, mewakili Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Kemenko Polkam.

Kegiatan ini turut melibatkan narasumber dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, serta dihadiri perwakilan dari berbagai kementerian/lembaga, seperti Kemendagri, Kemenkes, Kemensos, TNI, Polri, hingga Kejaksaan Agung dan OJK.

Dalam paparannya, Adhi menegaskan bahwa koordinasi antar kementerian dan lembaga dalam pemberantasan narkoba saat ini sudah berjalan cukup baik melalui Desk Koordinasi Pemberantasan Narkoba yang dibentuk di bawah Kemenko Polkam.

“Desk Koordinasi Pemberantasan Narkoba sudah berjalan selama 1 semester dan sudah melakukan identifikasi permasalahan dan analisis berkaitan dengan permasalahan-permasalahan narkoba yang ada di Indonesia” ungkapnya.

Ia menyebutkan, sejumlah permasalahan yang masih menjadi perhatian utama, antara lain lemahnya pengawasan jalur laut terhadap penyelundupan narkoba, belum optimalnya program rehabilitasi bagi pecandu, serta keterbatasan anggaran dan fasilitas dalam kegiatan sosialisasi dan advokasi pencegahan narkoba di masyarakat.

BNN dalam kesempatan tersebut menyampaikan sejumlah rekomendasi, termasuk penguatan penegakan hukum, perluasan kerja sama nasional hingga internasional dalam memutus jaringan narkoba, serta peningkatan kualitas dan jangkauan layanan rehabilitasi untuk menyelamatkan jiwa para pengguna.

Sementara itu, perwakilan dari Bareskrim Polri menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi secara masif di sekolah, komunitas, pesantren, serta ruang-ruang publik. Polri juga mendorong pelaksanaan operasi rutin, razia preventif, serta deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan peredaran narkoba.

Menutup rapat, Adhi menekankan pentingnya strategi yang tepat sasaran dalam upaya pencegahan. Ia juga mengingatkan, penegakan hukum seharusnya difokuskan pada pelaku jaringan dan pengedar narkoba, sementara pengguna perlu diperlakukan secara lebih manusiawi.

“Upaya humanis sangat penting agar para penyalahguna bisa dipulihkan, bukan justru menambah beban lapas yang sudah penuh. Kolaborasi dan koordinasi lintas kementerian/lembaga harus terus diperkuat melalui Desk Koordinasi ini,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

Sumber : Humas Kemenko Polkam-RI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *