Cakrawalaasia.news, Denpasar – Menteri Perdagangan Budi Santoso, Selasa (9/9) meninjau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Nyanggelan, Denpasar, Bali. Dalam tinjauan tersebut, Mendag Busan memastikan stok bapok di Pasar Nyanggelan cukup dan harganya terkendali.
Mendag menekankan, ketersediaan stok dan menjaga stabilitas harga bapok di seluruh wilayah Indonesia menjadi prioritas pemerintah.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut, yaitu Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Iqbal Shoffan Shofwan,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, serta Pimpinan Wilayah Bulog Provinsi Bali Muhamad Anwar.
“Hari ini, kami sudah cek pasokan dan harga di Pasar Nyanggelan. Kami pastikan stok bapok di sini cukup dan harga terkendali. Pemerintah berkomitmen menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga bapok agar mudah diakses masyarakat,” ujar Mendag Busan.
Berdasarkan pantauan, pasokan dan harga bapok di Pasar Nyanggelan cukup dan stabil. Sejumlah komoditas dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan, seperti gula pasir
Rp.17.300/kg, daging sapi Rp.120.000/kg, telur ayam ras Rp.27.700/kg, cabai keriting Rp.35.000/kg,
cabai rawit merah Rp25.000/kg, bawang merah Rp35.000/kg, dan bawang putih Rp.30.000/kg.
Kemudian, komoditas yang dijual sesuai HET dan harga acuan adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog Rp12.500/kg, MINYAKITA Rp.15.700/liter, dan daging ayam ras Rp.40.000/kg.
Selain itu, beras medium dijual dengan harga Rp.15.000/kg, beras premium di kisaran harga Rp.16.000 – Rp.16.500/kg, minyak goreng premium Rp.20.600/liter, tepung terigu Rp.12.000/kg, dan cabai merah besar Rp31.600/kg.
“Ada sejumlah harga komoditas yang naik seperti telur dan cabai, tetapi masih di bawah harga acuan. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjaga pasokan dan harga di pasar tetap aman,” ujar Mendag Busan.
Menurut Mendag Busan, Kemendag ikut serta dalam koordinasi lintas lembaga untuk memastikan pasokan dan stabilitas harga bapok terkendali. Kemendag berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), yaitu sebuah sistem pemantauan nasional harga bapok yang dikelola Kemendag.
Kemendag juga berkoordinasi dengan asosiasi dan pemasok (supplier) untuk memastikan pasokan bapok terjaga. Pasar Nyanggelan yang terletak di Desa Adat Panjer, Denpasar merupakan pasar yang sudah mengantongi Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar Rakyat dan Pasar Tertib Ukur.
Sertifikasi SNI diperoleh pada 2018 lewat versi 8152:2015, yang kemudian mendapat pembaruan versi 8152:2021
pada 2022 dan berlaku selama lima tahun. Kemudian predikat Pasar Tertib Ukur diperoleh pada 2014 dan kembali diraih pada 2023. Pasar seluas 4.595 M²
ini berdiri sejak 1995 dan telah direvitalisasi pada 2013 melalui Dana. Tugas Pembantuan Kemendag. Kini, Pasar Nyanggelan mampu menampung sekitar 250 pedagang.**
Sumber : Humas Kemendag RI











