Cakrawalaasia.news, Tangerang – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) melalui Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Cyber Security Exercise 2025 di lingkungan bandara udara.
Kegiatan ini dinilai strategis mengingat bandara merupakan salah satu Infrastruktur Informasi Vital (IIV) yang memiliki dampak signifikan terhadap keamanan nasional dan stabilitas ekonomi.
Dalam era transformasi digital, sistem penerbangan semakin terintegrasi dengan teknologi informasi, mulai dari layanan navigasi penerbangan (Air Traffic Control), sistem check in, hingga manajemen bagasi.
Ketergantungan ini menghadirkan tantangan baru berupa potensi ancaman siber seperti ransomware, akses ilegal terhadap data penumpang, maupun gangguan operasional yang dapat memengaruhi keselamatan penerbangan.
Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Kemenko Polkam, Marsda TNI Eko D. Indarto, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan latihan kesiapsiagaan siber merupakan langkah konkret mitigasi risiko keamanan nasional.
“Sektor transportasi udara merupakan gerbang negara dan urat nadi konektivitas nasional. Gangguan siber di sektor ini tidak hanya berdampak pada kerugian ekonomi, tetapi juga dapat mengancam keselamatan jiwa serta reputasi Indonesia di tingkat global. Karena itu, Kemenko Polkam hadir memastikan adanya sinergi, koordinasi, dan standar keamanan yang kuat antar pemangku kepentingan,” ujar Eko.
Cyber Security Exercise 2025 menguji kesiapan prosedur, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM) melalui simulasi penanganan insiden siber (incident response).
Skenario meliputi deteksi dini ancaman, penanganan serangan yang sedang berlangsung, hingga pemulihan sistem pasca-insiden (recovery) untuk memastikan kelangsungan operasional di lingkungan bandara.
“Kemenko Polkam mengapresiasi pelaksanaan latihan ini dan akan terus mengawal proses koordinasi lintas sektor agar hasilnya dapat diinternalisasi menjadi kebijakan penguatan keamanan siber yang lebih tangguh,” tegasnya.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Angkasa Pura dan melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Perhubungan, serta perwakilan K/L terkait lainnya sebagai upaya memperkuat ekosistem keamanan siber nasional, khususnya pada sektor transportasi udara. (**)











