Cakrawalaasia.news, Padang – PT Hutama Karya (Persero) resmi ditunjuk sebagai kontraktor utama dalam proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, Sumatera Barat. Proyek infrastruktur strategis ini dirancang untuk mengatasi kemacetan dan risiko kecelakaan di jalur ekstrem Padang–Solok yang selama ini dikenal rawan.
Flyover tersebut akan dibangun sepanjang 2,78 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp2,824 triliun. Proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan sistem pembayaran berbasis ketersediaan layanan atau Availability Payment selama masa konsesi 12,5 tahun.
Pembangunan tahap pertama dijadwalkan dimulai pada Maret 2025 dan ditargetkan rampung dalam waktu dua tahun. Jalur yang akan dibangun melintasi ruas nasional Lubuk Selasih hingga batas Kota Padang, menjadi akses penting penghubung antara Kota Padang dan Solok.
“Ini adalah salah satu proyek infrastruktur prioritas yang akan memberi dampak signifikan terhadap kelancaran lalu lintas dan keselamatan masyarakat,” ujar salah satu perwakilan Kementerian PUPR dalam keterangannya.
Flyover Sitinjau Lauik menjadi bagian dari lima proyek besar di Sumatera Barat yang akan digarap dalam lima tahun mendatang, meskipun pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran. Proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, serta Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
Pembangunan flyover ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang terhadap permasalahan medan ekstrem di kawasan Sitinjau Lauik yang selama ini kerap menelan korban, terutama dari kalangan pengemudi kendaraan berat.**