Cakrawalaasia.news, Jakarta – Perkembangan teknologi telekomunikasi dan polimer yang semakin cepat mendorong perlunya pemeriksa paten memahami aspek teknis yang terus berubah.
Kebutuhan tersebut menjadi dasar penyelenggaraan On the Job Training (OJT) pemeriksaan paten di Gedung Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Jakarta, pada 17 – 20 November 2025, yang berfokus pada pendalaman pengetahuan di dua bidang teknologi tersebut.
Pelatihan ini diikuti para pemeriksa paten DJKI dan menghadirkan dua instruktur dari Japan Patent Office (JPO) melalui dukungan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Kerja sama ini merupakan lanjutan dari kolaborasi pelatihan tahun-tahun sebelumnya untuk memperkuat kapasitas pemeriksa paten Indonesia.
Dalam sambutannya, Kepala Subdirektorat Permohonan dan Pelayanan Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Rahasia Dagang Rifan Fikri menjelaskan, telekomunikasi merupakan bidang yang berpengaruh besar terhadap kehidupan modern.
Rifan juga menyoroti, kontribusinya dalam komunikasi global, ekonomi, layanan publik, pendidikan, hingga kondisi darurat, sehingga pelindungan paten menjadi faktor penting untuk memastikan perkembangan teknologinya tetap berjalan.
“Tanpa pelindungan paten, para inventor dan perusahaan tidak akan merasa aman untuk mengembangkan sesuatu yang baru jika hasil jerih payah mereka bisa ditiru tanpa izin,” ujar Rifan.
Rifan menerangkan, peran besar polimer sebagai material penting dalam berbagai sektor, mulai dari otomotif dan penerbangan hingga alat kesehatan dan kebutuhan sehari-hari.
Dia (Rifan) menegaskan, penelitian polimer membutuhkan riset mendalam dan eksperimen berulang, sehingga pelindungan paten penting untuk mendorong inovasi material tersebut berkembang secara berkelanjutan.
Di sisi lain, JICA Expert dari JPO, Inoue Kazutoshi, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya OJT tahun ini. Kehadiran instruktur dari JPO diharapkan dapat menjadi referensi praktis bagi pemeriksa dalam menjalankan tugas pemeriksaan paten di bidang telekomunikasi dan polimer.
Melalui kegiatan ini, JICA dan JPO berharap peningkatan kapasitas pemeriksa dapat memperkuat kerja sama teknis antara Indonesia dan Jepang dalam bidang pemeriksaan paten.
Kolaborasi tersebut juga diharapkan membawa dampak langsung pada peningkatan kualitas dan konsistensi pemeriksaan paten di DJKI.
OJT ini dipandang sebagai momentum penting untuk menjaga kualitas pemeriksaan paten seiring meningkatnya jumlah permohonan di dua bidang tersebut.
Dengan pemahaman teknis yang lebih baik, DJKI berharap layanan pemeriksaan paten semakin kuat dalam menjaga pelindungan KI serta mendukung perkembangan teknologi di Indonesia. (**)











