Cakrawalaasia.news, Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Rekomendasi Kebijakan Penguatan Postur Pertahanan sebagai Indikator Sasaran Pembangunan Pertahanan dalam RPJMN 2025–2029 pada Selasa (2/12/2025) di Jakarta.
“Rapat ini diharapkan dapat memastikan pembangunan postur pertahanan negara, khususnya kekuatan TNI dapat dilaksanakan dengan baik, menginventarisir tindak lanjut kementerian dan lembaga atas rekomendasi Menko Polkam, serta mewujudkan percepatan penguatan postur pertahanan dengan konsep OEF melalui sistem perencanaan yang terintegrasi,” ujarnya Plh. Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa, Laksma TNI Rudi Haryanto, saat membuka rapat.
Pembahasan rapat difokuskan pada tindak lanjut dua rekomendasi kebijakan Kemenko Polkam terkait penguatan postur pertahanan, baik melalui penerapan konsep Optimum Essential Force (OEF) dalam RPJMN 2025–2029, maupun penguatan postur pertahanan tahun 2025, untuk mendukung peningkatan nilai Asia Power Index sesuai sasaran pembangunan pertahanan nasional.
Rudi menegaskan pentingnya rapat ini untuk memastikan perencanaan dan pembangunan postur pertahanan negara berjalan secara optimal, terintegrasi, dan sesuai arah kebijakan nasional.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari mekanisme monitoring terhadap rekomendasi kebijakan yang telah diterbitkan oleh Kemenko Polkam,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, seluruh kementerian dan lembaga menyampaikan perkembangan pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.
Sebagai bagian dari penerapan prinsip good governance dan akuntabilitas, Kemenko Polkam merekomendasikan agar setiap kementerian dan lembaga menyampaikan laporan tertulis resmi mengenai tindak lanjut rekomendasi tersebut untuk dihimpun dan diolah lebih lanjut. (**)











